Kamis, 01 Desember 2022

Apa Itu DNS ...??

 DNS (Domain Name System)

Merupakan sebuah sistem yang berfungsi menterjemahkan alamat IP ke nama domain atau sebaliknya, dari nama domain ke alamat IP. 

Jadi, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server yang kemudian dipetakan ke dalam alamat IP oleh DNS . 

Contoh

ketika anda mengetikkan sebuah alamat suatu website misalkan : detik.com, maka DNS akan menterjemahkannya ke dalam alamat IP : 203.190.242.69 agar dapat dimengerti oleh komputer. DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang terhubung pada internet seperti web browser maupun pada sebuah layanan email. Selain itu, DNS juga dapat di terapkan pada private network maupun intranet.


Pengelola DNS terdiri dari 3 komponen, yaitu :
  1. DNS resolver : adalah klien yang merupakan komputer pengguna, pihak yang membuat permintaan DNS dari suatu program aplikasi
  2. Recursive DNS server : adalah pihak yang melakukan pencarian melalui DNS berdasarkan permintaan resolver, kemudian memberikan jawaban pada resolver tersebut.
  3. Authoritative DNS server : pihak yang memberikan respon setelah recursive melakukan pencarian. Respon dapat berupa sebuah jawaban maupun delegasi ke DNS server lainnya.

DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file HOSTS. Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai. DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai. DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah ditentukan oleh pengguna. Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya. Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server. Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan ke client (melalui web browser).

Nah, itu perkenalan singkat kita dengan DNS.  
Semoga bermanfaat 😊

Rabu, 23 November 2022

Mengatur router menggunakan jaringan DHCP Server

Mengatur router menggunakan jaringan DHCP Server

  1. Pertama buka software Cisco Paket Tracer yang sudah Terinstal di laptop anda
  1. Berikut tampilannya

  1. Selanjutnya buat topologi seperti gambar di bawah ini

Analisis Kebutuhan:

  • Router : satu buah router 1841
  • Server : dua buah server generic
  • Switch : dua buah switch 2950T
  • Pc : 6 buah pc generic

  1. Kemudian setting ip pada server 1 dengan cara klik servernya, kemudian akan muncul gambar seperti di bawah ini. Kemudian pilih IP configuration.

  1. Lalu masukkan IP yang ingin anda gunakan. Disini kami memakai IP “192.168.1.10”, kemudian isikan subnetmasknya dan default gateway “192.168.1.20”

  1. Kemudian pada server 2, juga isikan IP yang akan digunakan. IP yang kami pakai pada server 2 yaitu “192.168.0.10”. kemudian jangan lupa untuk mengisi subnet mask dan gateway pada server 2. Untuk gatewaynya kami pakai “192.168.0.20”.

  1. Selanjutnya kita akan mengatur router nya. Caranya klik pada router, lalu akan muncul tampil seperti pada gambar. Kemudian masuk ke menu CLI untuk memulai konfigurasinya.

  1. Saat pertama membuka menu CLI, akan muncul pertanyaan, cukup ketik “no” lalu tekan “enter”.

  1. Kemudian lakukan konfigurasi untuk Server 1 dengan memasukkan perintah seperti pada gambar.

  1. Selanjutnya ketik “exit”. Lalu ketik “write” untuk menyimpan perintah yang kita gunakan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.

  1. Lakukan hal yang sama untuk mengkonfigurasi Server 2. Daftarkan port yg terhubung ke Server 2. Lalu konfigurasi IP addresnya. Perhatikan gambar di bawah ini

  1. Selanjutnya jangan lupa untuk memasukkan perintah “exit” dan “write”’.

  1. Setelah mengkonfigurasi router. Selanjutnya buka menu pada server lalu pilih service.

  1. Pada server 1, setelah memilih service,kemudian pilih DHCP. Aktifkan DHCP servernya dengan cara pilih “on”, lalu setting gateway, starting ip,subnet mask, dan jumlah maksimal pengguna. Jangan lupa pilih “save”.

  1. Lakukan hal yang sama pada server 2

  1. Setelah selesai mengatur Servernya. Selanjutnya tinggal memberi IP pada pc. Caranya klik pada PC, kemudian akan muncul menu seperti pada gambar. Lalu pilih IP configuration.

  1. Pada menu IP configuration pilih DHCP. Apabila muncul IP seperti pada gambar maka sudah berhasil. Lakukan hal yang sama pada semua pc yang berada di Server 1

  1. Kemudian pada Server 2. Juga setting IP nya dengan cara masuk ke menu IP configuration

  1. Pada menu IP configuration pilih DHCP, dan apabila muncul IP seperti pada gambar, maka DHCP sudah berhasil. Lakukan hal yang sama pada semua pc yang ada di Server 2

  1. Terakhir anda bisa mengujinya dengan cara mengirim pesan ataupun dengan mengetes ping dari pc yang berada di server 1 ke pc yang berada di Server 2

Sekian turorial dari kami, semoga bermanfaat. Terima Kasih

Senin, 17 Oktober 2022

DNS Server

Apa Itu DNS?

Domain Name Server atau DNS adalah sebuah sistem yang menghubungkan Uniform Resource Locator (URL) dengan Internet Protocol Address (IP Address).

Normalnya, untuk mengakses internet, Anda perlu mengetikkan IP Address sebuah website. Cara ini cukup merepotkan. Sebab, ini artinya, Anda perlu punya daftar lengkap IP Address website yang dikunjungi dan memasukkannya secara manual.

DNS adalah sistem yang meringkas pekerjaan ini untuk Anda. Kini, Anda tinggal mengingat nama domain dan memasukkannya dalam address bar. DNS kemudian akan menerjemahkan domain tersebut ke dalam IP Address yang komputer pahami.

Misalkan, Anda ingin mengakses Google. Alih-alih menulis 172.217.0.142 ke dalam address bar, Anda tinggal memasukkan alamat Google.com.


Fungsi DNS


Kami jabarkan tiga fungsi DNS:
  1. Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain;
  2. Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan;
  3. Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.

Itulah ketiga fungsi DNS yang bekerja secara otomatis ketika anda sedang mengakses internet.


Kelebihan DNS

Berikut ini adalah beberapa manfaat penggunaan DNS dalam aktivitas berinternet:
  1. Lebih Mudah untuk Berinternet. Dibanding mengingat deretan angka IP address, tentu akan lebih nyaman untuk mengingat nama website. Hadinya DNS telah berhasil menjembatani komunikasi antara pengguna internet dengan komputer.
  2. Lebih Konsisten dalam Penggunaan. Anda bisa menggunakan nama DNS yang sama meskipun ada perubahan pada IP Address yang digunakan. Dengan demikian, akses pengunjung ke salah satu website tetap bisa dilakuakan meskipun telah terjadi penggantian IP Address.
  3. Lebih Mudah Dikonfigurasi. Saat terjadi kendala pada IP Address yang digunakan, Anda bisa mengganti dengan IP yang berbeda dengan mudah. Cukup dengan melakukan update data pencocokan DNS dan IP Address. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut pada Cara Kerja DNS.
  4. Lebih Aman. Ketika menggunakan sistem DNS, semua aktivitas transfer data online akan melalui server DNS yang terjaga keamanannya. Sistem tersebut akan mencegah upaya peretasan yang coba dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Jadi, website akan menjadi lebih aman.


Bagian-Bagian DNS

Prinsip dasar cara kerja DNS adalah dengan cara mencocokkan nama komponen URL dengan komponen IP Address. Setiap URL dan IP Address memiliki bagian-bagian yang saling menjelaskan satu dengan yang lain.

Asumsinya  seperti kegiatan mencari buku di perpustakaan. Ketika Anda mencari buku di perpustakaan, biasanya Anda akan diberi kode yang menjelaskan letak buku tersebut.

Kode buku perpustakaan tersebut dinamai Dewey Decimal System (DDS). Biasanya ia terdiri atas kode topik buku, kode nama belakang penulis, dan kode tahun buku diterbitkan.

Kira-kira prinsip yang sama diterapkan dalam DNS. Untuk memahaminya lebih dalam, Anda perlu mengetahui bagian-bagian URL yang tersusun dalam hierarki DNS. Sama seperti kode buku perpustakaan, setiap bagiannya menjelaskan bagian domain.

Satu perbedaan kentara ialah kode perpustakaan mulai dari depan. Di sisi lain, kode yang berlaku pada DNS diurutkan dari belakang.



Maka dari itu, kita akan runut bagian-bagian DNS ini dari belakang. Berikut penjelasan lengkapnya:

  1. Root-Level Domain merupakan bagian tertinggi dari hirarki DNS. Biasanya ia berwujud tanda titik (.) di bagian paling belakang sebuah URL.
  2. Top-Level Domain adalah ekstensi yang berada di bagian depan root-level domain. Terdapat dua jenis TLD yang umumnya dipakai. Keduanya, yaitu Generic Top-Level Domain (GTLD) dan Country Code Top-Level Domain (CCLTD).

GTLD biasanya menjelaskan sifat institusi dari pemilik web. Katakanlah, website untuk tujuan komersial biasanya memiliki ekstensi .COM. Lalu, .EDU untuk institusi pendidikan dan .GOV untuk lembaga pemerintahan.

Di sisi lain, CCLTD merupakan ekstensi yang menjelaskan asal negara dari pemilik situs. Misalnya, akhiran .ID untuk website Indonesia, .AU untuk Australia, .UK untuk Inggris, dan sebagainya.Second-Level Domain ialah nama lain untuk domain itu sendiri. Ia sering digunakan sebagai identitas institusi atau branding. Dalam kasus URL en.wikipedia.org, yang dimaksud SLD adalah wikipedia.
Third-Level Domain atau subdomain merupakan bagian dari domain utama yang berdiri sendiri. Apabila domain diibaratkan sebagai rumah, subdomain adalah salah satu ruang khusus di rumah itu sendiri.
Hostname atau bisa disebut juga dengan scheme. Ini merupakan bagian yang mengawali sebuah URL. Bagian ini menunjukkan sebuah fungsi dari sebuah website atau halamannya. Contoh paling banyak digunakan, yaitu HTTPS atau Hypertext Transfer Protocol Secure.


Cara Kerja DNS

DNS bekerja dalam tahapan-tahapan. Dimulai proses meminta informasi atau DNS query. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan-tahapan lain seperti  DNS recursion, root nameserver, TLD nameserver, hingga authoritative nameserver.

Berikut adalah penjelasan cara kerja DNS. Semuanya diurutkan tahap per tahap.
  • DNS Query

DNS Query merupakan istilah teknis untuk meminta informasi soal IP Address. Tahapan ini dimulai ketika Anda mengetikkan URL ke address bar.

DNS server kemudian mencari informasi di filehosts. Jika informasi yang dicari tidak ditemukan, server akan berusaha mencari kepingan informasi atau rekam informasi yang pernah tercatat di sistem (cache).

Dalam tahapan awal ini sendiri, terdapat tiga jenis DNS Query. Ketiganya adalah recursive query, iterative query, dan non-recursive query. Di bawah ini, Anda bisa temukan pengertiannya:

  • Recursive query

User memberikan hostname yang mana kemudian DNS Resolver harus berikan jawaban. Ada dua kemungkinan jawaban yang diberikan. Pertama, DNS akan menyediakan informasi relevan setelah mencari di Root Server ataupun Authoritative Name Server. Kedua, browser akan menampilkan pesan error karena informasi tak bisa ditemukan.

  • Iterative query

User memasukkan hostname. DNS resolver akan mencari cache yang relevan di memori. Jika tidak berhasil, DNS resolver akan mencari informasi di Root Server dan Authoritative Name Server yang paling dekat dan relevan dengan DNS zone.

  • Non-recursive query

Ini merupakan proses pencarian informasi yang tercepat. Tipe ini tidak memerlukan pencarian di Root Server atau Authoritative Name Server karena data yang dicari tersimpan dalam cache.
DNS Recursor / DNS Recursive Resolver

DNS recursor merupakan tahapan pertama pencarian informasi. Ketika user memasukkan URL dan tidak menemukan hasil yang valid di cache, sistem akan mencari informasi dalam cache penyedia internet atau internet service provider (ISP).

  • Root Name Server

Katakanlah informasi yang Anda cari tak bisa ditemukan di ISP. Maka kemudian, sistem akan mencari informasi yang Anda butuhkan ke root name server.

Root name server merupakan semacam database yang menjawab pertanyaan soal nama domain dan IP Address. Server ini tidak memiliki jawaban tepat untuk informasi yang dicari.

Akan tetapi, server ini bisa meneruskan permintaan informasi ke pihak yang lebih mengetahui. Di dunia ini, terdapat 13 root server yang bekerja. Root server tersebut diurutkan secara alfabetis dari A sampai M.

Root server semacam ini dikelola organisasi seperti Internet Systems Consortium, Verisign, ICANN, the University of Maryland, and the U.S. Army Research Lab.

  • TLD Name Server

Dari root name server, sistem akan membaca jenis informasi yang dicari dari top-level domain. Setiap TLD seperti .COM, .ORG, .EDU, .ID, .AU, dan sebagainya memiliki server yang spesifik.

Dengan membaca informasi ini, sistem bisa meneruskan pencarian informasi ke server yang benar-benar memiliki data yang dicari.

  • Authoritative Name Server

Setelah menemukan klu di mana server yang diinginkan, sampailah kita pada authoritative name server. Jenis server satu ini memiliki semua informasi lengkap soal situs web yang dituju.

Ketika informasi yang diminta sesuai dengan hasilnya, maka browser akan menampilkan situs web atau halaman yang Anda minta di awal. Tentu saja hasil pencarian ini memiliki masa waktu tertentu.

Proses pencarian ini akan diulang untuk memastikan informasi yang ditampilkan tetap up-to-date. Namun, tentu saja, beberapa informasi ini disimpan dalam bentuk cache di device untuk berjaga-jaga agar proses query berjalan cepat.


Macam-Macam DNS

Informasi yang diminta user dalam sistem DNS disebut dengan DNS record. Ada beberapa jenis informasi yang bisa diminta dalam sistem DNS. Berikut adalah 10 DNS record yang paling sering dijumpai:
  1. A Record atau Address record ─ menyimpan informasi soal hostname, time to live (TTL), dan IPv4 Address.
  2. AAA Record ─ menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6 address.
  3. MX Record ─ merekam server SMTP yang khusus digunakan untuk saling berkirim email di suatu domain.
  4. CNAME Record ─ digunakan untuk me-redirect domain atau subdomain ke sebuah IP Address. Lewat fungsi satu ini, Anda tak perlu memperbarui DNS record.
  5. NS Record ─ merujuk subdomain pada authoritative name server yang diinginkan. Record ini berguna jika subdomain Anda di web hosting berbeda dengan domain.
  6. PTR Record ─ memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasi soal IP Address dan menampilkan hostname (reverse DNS lookup).
  7. CERT Record ─ menyimpan sertifikat enkripsi atau sertifikat keamanan.
  8. SRV Record ─ menyimpan informasi terkait lokasi komunikasi, semacam Priority, Name, Weight, Port, Points, dan TTL
  9. TXT Record ─ membawa dan menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh mesin.
  10. SOA Record ─ bagian yang muncul di awal dokumen DNS zone. Bagian yang sama juga merujuk pada Authoritative Name Server serta informasi lengkap sebuah domain.



Rabu, 05 Oktober 2022

Solusi Windows 64 Bit Tidak Muncul Di Virtualbox


Diantara kelebihan menggunakan VHD atau VDI dalam penginstalan di Virtualbox ini, selain tidak memerlukan biaya tambahan untuk sewa hosting tahunan yang lumayan mahal, juga supaya server yang dimiliki oleh madrasah terpakai dan tidak nganggur begitu saja.


Dalam aplikasinya, operasional VDI atau VHD dalam Virtualbox hanya berjalan di Windows 64 bit, baik itu menggunakan windows, linux, atau pun yang lainnya. Lalu bagaimanakah bila Windows 64 bit tidak muncul dalam Virtualbox? Berikut ulasannya.


Penyebab Windows 64 bit tidak muncul dalam virtualbox ialah terjadi kesalahan dalam pengaturan bios komputer yang digunakan.


Solusinya ialah :
  1. Silahkan restart komputer yang digunakan
  2. Masuk pada pengaturan bios (tombol F2 pada keyboard)
  3. Cari bagian "Vitualization Tecknology"
  4. Lalu dari "Disable" rubah pada "Enable"
  5. Selanjutnya, pilih Save and Exit.

Setelah tahapan di atas dilakukan, silahkan hidupkan kembali komputer. Maka Windows 64 bit sudah muncul pada Virtualbox yang digunakan.


Semoga bermanfaat.

Membangun Jaringan LAN





Ciri-ciri sebuah Jaringan Komputer:
Dapat berbagi perangkat keras
Dapat berbagi perangkat lunak
Dapat berbagi saluran komunikasi (internet)
Dapat berbagi data dengan mudah
Memudahkan komunikasi antar pengguna internet


Alat Untuk Membuat Jaringan LAN:
Kabel LAN
Switch/ HUB
Ethernet Card
USB LAN
Sumber Internet


Cara Membuat Jaringan LAN:
Hubungkan Terlebih Dahulu perangkat komputer
Non aktifkan jaringan firewall
Atur konfigurasi jaringan LAN di Komputer Pertama
Konfigurasikan jaringan LAN untuk komputer kedua dan seterusnya
Lakukan pengetesan jaringan




Solusi jika LAN tanda silang:
Biasanya setelah kita menghubungkan laptop atau komputer via LAN, bisa langsung terhubung, bisa juga muncul tanda silang / silang merah. Untuk ini solusinya tidak sulit.
  1. Periksa pengaturan IP pada LAN. Biasanya belum benar.
  2. Kalau menghubungkan banyak komputer, periksa topologinya.
  3. Pastikan Firewall sudah mati dengan benar.
  4. Restart semua komputer kemudian coba lagi.
Cara Sharing Data Menggunakan Kabel LAN:Sebelum mengaturnya, kamu harus memastikan dua hal berikut:
  1. Pastikan kamu sudah menonaktifkan Firewall.
  2. Perintah ping yang kamu lakukan di CMD sudah mendapatkan pesan reply.
  3. Konfigurasi yang dilakukan sudah benar, terutama pada bagian subnet mask.

Langkah-langkahnya sebagai berikut:
  1. Buka Control Panel
  2. Masuk ke menu Network and Internet lalu buka Network and Sharing Center.
  3. Klik pada Connections yang sedang terhubung.
  4. Klik Properties > pilih tab Sharing > kemudian centang Allow others network users to connect through this computer\\\’s Internet connection



Kalau sudah, lanjut klik Change Advanced Sharing Settings yang ada pada menu bagian kiri, kemudian aktifkan fitur-fitur berikut:
  1. Turn on network discovery.
  2. Turn on file printer sharing.
  3. Pada Public Folder aktifkan Turn on sharing.
  4. Nonaktifkan Password protected sharing.

 

Pengaturan tersebut harus kamu lakukan di semua komputer yang terhubung ke LAN. Dan selanjutnya, kamu buka komputer yang ingin dibagikan datanya, lalu ikuti langkah-langkah ini:
  1. Klik kanan folder atau file yang ingin dibagikan > Lalu pilih Properties.
  2. Masuk ke tab Sharing lalu klik Share.
  3. Pada menu dropdown > Pilih Everyone.
  4. Aktifkan opsi Read / Write.
  5. Lalu klik Share.

Kamis, 15 September 2022

Pengenalan Debian 11






Bagi pengguna sistem operasi Linux, tentu kamu sudah familiar dengan sistem operasi Debian. Debian adalah salah satu sistem operasi berbasis Linux yang komunitasnya cukup besar. Sistem operasi Debian pertama kali dikenalkan oleh seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, yang bernama Ian Murdock pada 16 Agustus 1993.

Nama Debian sendiri diambil dari kombinasi nama Ian dan mantan-kekasihnya yang bernama Debra Lynn. Sehingga menjadi gabungan antara kata Deb dan Ian.

Sistem operasi Debian saat ini mulai banyak diminati oleh banyak pengguna Linux. Salah satu faktornya adalah karena Debian merupakan sistem operasi yang open source, seperti pada sistem operasi Linux lainnya.

Apa Itu Debian?

Debian adalah sistem operasi yang disediakan secara gratis untuk penggunanya. Karena sifatnya yang open source, kamu pun bisa ikut mengembangkan sistem operasi ini. Debian menggunakan kernel Linux sebagai basis sistem operasinya.

Berbagai aplikasi (perangkat lunak) untuk komputer bisa kamu dapatkan secara gratis pada Debian. Mulai dari aplikasi untuk keperluan mengedit teks, gambar, video, sampai ke video game.

Fitur-fitur yang ada pada Debian menjadikan Debian sebagai salah satu distro terdepan saat ini. Untuk urusan server, Debian juga sudah banyak digunakan oleh perusahaan ternama.
ungsi Debian

Sebagai sistem operasi, Debian memiliki beberapa fungsi, antara lain:
Sistem operasi desktop

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Debian bisa kamu gunakan sebagai sistem operasi pada desktop yang kamu gunakan. Bahkan bisa menggantikan sistem operasi lainnya seperti Windows, misalnya.

Hal ini karena di dalam Debian sudah disediakan ribuan aplikasi yang disediakan secara gratis. Tinggal bagaimana kita menyesuaikannya. Karena tentu user interface-nya akan berbeda dengan aplikasi yang ada pada sistem operasi lainnya. Apalagi jika penyedia aplikasinya berbeda.

Salah satu contoh aplikasi yang fungsinya sama tetapi penyedianya berbeda di kedua sistem operasi tersebut adalah Libre Office dan Microsoft Office. Keduanya memiliki fungsi yang sama, tetapi penyedianya berbeda, sehingga user interface antara kedua aplikasi tersebut juga berbeda.
Sebagai server

Sama seperti sistem operasi Linux lainnya. Debian juga bisa kamu gunakan sebagai server. Baik itu web server, DNS server, mail server, dan sebagainya.

Pada dasarnya, sistem operasi Windows pun bisa kamu gunakan sebagai server. Sama halnya seperti beberapa jenis distro Linux lainnya.

Salah satu keunggulan Debian dalam hal server adalah tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi. Sehingga dari sisi biaya pun tentu akan lebih hemat.


Perbedaan Debian dan Linux

Meskipun terdengar sama, Debian dan Linux adalah dua hal yang berbeda. Keduanya merupakan sistem operasi yang berbeda. Debian menggunakan Linux sebagai kernelnya. Sedangkan Linux menggunakan kernel Unix.

Meski begitu, keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Jika disimpulkan, berikut perbandingan Debian dan Linux dari sisi penggunaannya:Linux: menyediakan sekitar 30 ribu packages, cocok untuk pengguna awam hingga perusahaan besar dengan sistem manajemen yang mampu mengembangkan sistem sendiri
Debian: menyediakan sekitar 51 ribu packages cocok untuk pengguna awam dan perusahaan yang memiliki spesifikasi hardware terbatas dan membutuhkan sistem siap pakai.
Kelebihan Debian

Berikut ini beberapa kelebihan Debian yang perlu kamu ketahui :
Bersifat open source
Debian bersifat open source. Hal ini menjadikan penggunanya bisa mengembangkan sistem operasi ini dengan bebas dan gratis. Kamu bisa menyesuaikan sistem operasi ini sesuai kebutuhan dan keinginan kamu sendiri.

Sistem operasi stabil
Selain open source, Debian juga dikenal dengan sistem operasi yang stabil. Dalam Debian, perangkat lunak yang digunakan merupakan perangkat lunak dengan versi yang stabil (bukan versi beta / terbaru). Sehingga hal ini menjadikan sistem operasi Debian menjadi lebih stabil dari sisi penggunaannya.

Paket instalasi yang lengkap
Pada Debian, terdapat beberapa paket instalasi. Hal ini menjadikan pengguna dapat lebih leluasa menentukan paket instalasi yang minimal atau yang lengkap dengan perangkat lunak bawaannya. Mendukung beberapa arsitektur hardware. Kamu bisa menginstal Debian baik pada komputer dengan prosesor 32-bit maupun 64-bit. Tak perlu lagi khawatir soal arsitektur hardware yang kamu gunakan.

Cara Mendapatkan Debian Secara Gratis
Bagi kamu yang ingin mendapatkan Debian secara gratis, ikuti langkah-langkah berikut ini:Kunjungi halaman download pada situs resmi Debian.
Kamu akan melihat berbagai jenis file Debian, pilih sesuai jenis prosesor yang kamu gunakan.
Membuat USB bootable. Untuk membuat USB bootable, kamu bisa menggunakan rufus atau aplikasi lainnya.
Menginstal Debian sesuai kebutuhan. Jika kamu merasa masih membutuhkan sistem operasi lama yang kamu gunakan, silakan instal Debian dengan metode dual booting. Sehingga sistem operasi lama kamu tidak akan terhapus dari komputer kamu.

Pengenalan VirtualBOx

Apa itu Virtualbox
Pengertian VirtualBox adalah software virtualisasi. yang memiliki kemampuan untuk membuat lingkungan hidup virtual untuk OS. gampangnya Virtualbox bertugas sebagai alat untuk memisahkan dan membuat ruang baru untuk OS yang akan di install di atas Virtualbox. Kalian bisa menginstall OS yang kalian butuhkan tanpa harus melakukan partisi harddisk dan booting setiap kali ingin berpindah OS, Cukup Buka Virtualbox dan Run OS yang perna di Install. Tanpa harus ribet.


Virtualbox buat apa ?
Jadi Virtualbox karena kemudahan nya.Virtualbox sering dipakai untuk membuat lab, atau simulasi entah itu testing Software Virus, Network Topologi, Server System dan sebagainya ...



Sejarah virtualbox
Mengenal lebih jauh tentang sejarah virtualbox, VirtualBox pada awalnya dikembangkan oleh Innotek GmbH, dan dirilis pada 17 Januari 2007 sebagai paket software sumber terbuka / software gratis. Perusahaan ini kemudian dibeli oleh Sun Microsystems .

Pada tanggal 27 Januari 2010, Oracle Corporation mengakuisisi Sun, dan mengambil alih pengembangan VirtualBox. dan sampai sekarang virtualbox dimiliki oleh Oracle


Spesifikasi minimum untuk bisa menjalankan virtualbox:

spesifikasi minimal sebenarnya tergantung pada penggunaan nya, misal mau berapa banyak Guest OS yang akan kamu buat di dalam nya, pada dasar nya virtualbox memiliki spesifikasi dasar yang cukup kecil, tapi untuk sampai menjalankannya itu adalah hal yang harus kamu hitung, karna Guest OS juga akan memakan tempat / ruang kosong dari komputer kamu, ideal nya menurut saya pribadi adalah sebagai berikut:
  1. CPU yang mendukung Virtualisasi (kebanyakan CPU yg onboard di laptop support)
  2. RAM 4/8 GB
  3. DISK 250GB
Di atas adalah ideal minimal kebutuhan spesifikasi sistem yang dibutuhkan untuk menjalankan virtualbox


Lalu bagaimana cara kerja virtualbox?


Disana Ada yang namanya Base Os itu adalah Sistem Operasi yang kalian gunakan untuk menginstall virtualbox, makanya virtualbox ada di dalam kotak Base OS.


Nah di dalam virtualbox itu ada kotak warna warni anggap aja itu Guest OS, Guest Os adalah Sistem operasi yang terinstall di dalam virtualbox. apa saja yang bisa di sebut guest os itu ? semua sistem Operasi (Linux, Windows, Unix) yang terinstall dan berjalan di dalam virtualbox disebut guest os.


jadi cara kerja virtualbox adalah membuat sebuah ruangan yang mana diambil dari ruang yang kosong dari base OS untuk dijadikan ruangan guest Os.

ruang yang guest os pakai mencakup RAM, Core Process, VGA. tapi ini hanya digunakan untuk sementara saat guest Os nya di jalankan saja.

Apa Itu DNS ...??

 DNS (Domain Name System) Merupakan sebuah sistem yang berfungsi menterjemahkan alamat IP ke nama domain atau sebaliknya, dari nama domain k...